Budayawan Radhar Panca Dahana Meninggal Dunia, Inilah Profilnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kabar duka menyelimuti dunia sastra Tanah Air. Sastrawan dan budayawan Radhar Panca Dahana dikabarkan meninggal dunia usai menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis (22/4).
Nama Radhar Panca Dahana dikenal lewat karya-karyanya di bidang sastra, esai, cerita pendek, hingga puisi. Dia merupakan lulusan Sosiologi FISIP Universitas Indonesia (UI) dan studi Sosiologi di École des Hautes Études en Science Sociales, Paris, Prancis (2001).
Kemampuannya dalam bidang menulis sudah terlihat sejak umur 5 tahun. Kepiawaian dalam bidang tersebut kemudian membawa Radhar Panca Dahana menjadi seorang cerpenis.
Dia diketahui memulai debut sebagai seorang sastrawan pada usia 10 tahun lewat cerpen Tamu Tak Diundang. Dia juga menapaki karier sebagai reporter lepas di sebuah majalah remaja, Zaman.
Dia sempat pula menjadi redaktur tamu di majalah Kawanku. Selain sudah menulis banyak buku, dia juga menerima sejumlah penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri.
Radhar pernah bergabung dalam Bengkel Teater Rendra bersama Sitok Srengenge, Adi Kurdi, dan lain-lain. Ketokohan Radhar sebagai sastrawan dan budayawan menjadikannya sering diundang sebagai narasumber di berbagai diskusi, seminar, dan wawancara di televisi.
Nama Radhar Panca Dahana dikenal lewat karya-karyanya di bidang sastra, esai, cerita pendek, hingga puisi. Dia merupakan lulusan Sosiologi FISIP Universitas Indonesia (UI) dan studi Sosiologi di École des Hautes Études en Science Sociales, Paris, Prancis (2001).
Kemampuannya dalam bidang menulis sudah terlihat sejak umur 5 tahun. Kepiawaian dalam bidang tersebut kemudian membawa Radhar Panca Dahana menjadi seorang cerpenis.
Dia diketahui memulai debut sebagai seorang sastrawan pada usia 10 tahun lewat cerpen Tamu Tak Diundang. Dia juga menapaki karier sebagai reporter lepas di sebuah majalah remaja, Zaman.
Dia sempat pula menjadi redaktur tamu di majalah Kawanku. Selain sudah menulis banyak buku, dia juga menerima sejumlah penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri.
Radhar pernah bergabung dalam Bengkel Teater Rendra bersama Sitok Srengenge, Adi Kurdi, dan lain-lain. Ketokohan Radhar sebagai sastrawan dan budayawan menjadikannya sering diundang sebagai narasumber di berbagai diskusi, seminar, dan wawancara di televisi.
(tsa)